Selasa, 06 Mei 2014

Ekspedisi Pulau Garam (Madura)

Salam adventurider.

Ternyata sudah lama penulis tidak menemukan rute baru dalam ekspedisnya, tapi kemarin minggu, tanggal 4 mei 2014 penulis mencoba rute yg belum pernah di lewati menggunakan sepede motor, nah pada kesempatan ini penulis mengajak teman-teman dari luar surabaya untuk mengikuti ekspedisi ini, yaitu Ekspedisi pulau Garam atau Madura, disini sebenarnya kawan penulis ingin ke Bromo melalui jalur tosari yang masuk dari Pasuruan, namun penulis ingin jalur yang berbeda, kali ini penulis ingin merasakan suasan budaya maupun alam dari pulau Madura.

Cerita ini dimulai pada pukul 07.00 waktu indonesia rumah penulis, setelah tidur dan sarapan maka kami berangkat menuju pulau Garam. Kami berangakat berempat menggunakan 4 motor Serigala dari Hindustan.


Izal, Saya, Ari dan Bakoel.
Kami masuk ke pulau Madura melalui jembatan Suramadu dengan membayar toll Rp, 3000,- per-motor kami langsung Menuju ke Kota Bangkalan, dengan diarahkan GPS (Global Positioning System) menuju ke daerah bernama Ketapang, maka kami melewati bagian utara dari pulau Madura. setelah 30 menit berjalan dan setelah melewati Kota Bangkalan kami berhenti sejenak di dekat SPBU untuk sekedar membersihkan muka dan menghisap sebatang rokok.
Disini kita kesulitan sekali untuk mencari minimarket untuk membeli air, jangankan minimarket mungkin untuk mencari kios saja harus menunggu masuk ke Pasar dahulu untuk Kawasan utara Madura ini.
Jalan yang kami lewati pun tak selalu mulus, untuk ukran jalan utama di pulau Madura jalan disini sangat rusak dan berlubang, kontras sekali dengan wilayah selatan pulau Madura, yang kini menjadi jalan yang sangat bagus dan lebar. maka sesampai pasar kita memutuskan untuk mencari mini market dan membeli air minum, karena saat itu sangat panas dan gersang sekali. dan setelah minum dan bercengkrama baru sadar bahwa baut spion kendur karena jalan yang hancur tadi. Maka penulis berhenti sejenak dan membetulkan baut holder spion yang kendur tersebut.

Utak-atik yang kendor.
Setelah semua beres kami melanjutkan perjalanan untuk menjelajah pantai madura. sekitar 15 Km kami menemukan pemandangan yang cukup bagus dan tepat di pinggir jalan, maka narsisme dalam tubuh rider muncul, dan menghentikan perjalanan sejenak untuk berfoto.


Serigala yang sedang berjemur.


disini kami lebih banyak foto dengan kamera Izalz salah satu rider dari ekspedisi ini, walaupun panas kami tetap semangat dalam mengambil gambar, mungkin karena rasa narsis yang berlebihan hehehe....



Kepanasan tapi tetep narsis.
Kami berdua ex. ekspedisi jawa tengah menyempatkan diri foto narsis ala rider petualang yang menggunakan kata-kata motivasi untuk meraih mimpi.

Semoga Pasangan kami tidak cemburu melihat ini. hehehe.
Setelah itu kamipun melanjutkan perjalanan yang tidak sampai 1km kami menemukan jalan tanpa aspal yang menjorok ke laut, kami mengira jalan itu akan tembus jalan aspal kembali namun ternyata jalan itu berujung di laut, alias buntu. Maka kami kembali berfoto ria dia jalan berbatu kapur tersebut, karena kita merasa di ujung bumi yang dekat dengan 0 Mdpl.


Jalan yang berujung langsung ke laut.
Disini rasa narsis muncul kembali, maka disini kami menghabiskan waktu untuk banyak berfoto disini. 

Mungkin kendaraan ini didesain amfibi, tapi tidak untuk Ridernya.heheh
dan satu foto lagi untuk ex. ekspedisi jawa tengah, yang mungkin akan membuat pembaca tercengang. hehehe.
Jalan yang berujung langsung ke laut.
nah dari sini melanjutkan perjalanan untuk mencapai Ketapang Timur yaitu pantai toroan, yag kurang sekitar 40km lagi, memang 40km bukan hal yg jauh. tapi medan yang sangat terjal dan rusak serta panas yang sangat menyengat membuat kami sangat lelah. Dan tidak berselang lama kami sampai Desa Ketapang, yang masih bagian Kabupaten Sampang Madura, kurang 10Km lagi batrei handphone yang digunakan fungsinya sebagai GPS hampir habis. maka kami semakin menambah kecepatan untuk sampai pada Pantai Toroan Madura, sampai pada akhirnya kami di lewatkan GPS belok ke rumah warga yang kami kira jalan umum namun memang jalan Desa kami tidak mencurigai jalan setapak itu.

Jalan menuju rumah warga yang kami kira menuju pantai toroan.
disini kami kaget ternyata kami masuk ke halaman salah satu warga, dan kami bertanya tentang Pantai Toroan Madura yang katanya sudah tidak jauh lagi, jalan setapak memang tidak panjang hanya sekitar 200m tapi naik turun dan tanah yang miring menguji adrenalin kami. Karena kehabisan tenaga kai memutuskan untuk beristirahat sejenak sambil menikmati semilir angin pantai di bawah pohon. 

Setelah membantu Ari yang kesulitan naik di jalan setapak.

kami istirahat cukup lama, sekitar 2 batang rokok surya. (ukuran waktu perokok) setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju Ketapang timur dimana pemandangan yang sangat indah di situ. Selatan jalan kita akan melihat perbukitan kapur dan kiri jalan kita akan melihat pantai, karena panas yang menyengat kami memutuskan untuk menginap di hotel berbintang sepuluh wilayah sekitar sambil menikmati Es kelapa muda.

Hotel mahal seharga Rp,0,- 

Naah di Hotel itu kami istirahat dimana kami belajar kesederhanaan, memang hobi kami mahal tapi harus tetap sederhana kan? Suatu pelajaran hidup yang tidak diajarkan disekolah, dimana pengalaman dan Alam sebagai gurunya dan kehidupan sebagai mata pelajaranya.

Bangun tidur selfie dulu. hehe

disini kami memutuskan kembali ke Surabaya, karena waktu yang mepet dengan kesibukan masing-masing rider. maka kami memutuskan untuk membelah bukit untuk menuju selatan Madura yang nantinya akan sampai pada Kota Sampang, 40km kami membelah bukit dengan jalan yang cukup terjal dan rusak maka sampailah Kota Sampang dimana jalan yang sudah di aspal baru, sehingga membuat kami lega. hehehe


Empat rider tampan pelaku ekspedisi.

Sesampai Kota Sampang kita mengambil arah kembali ke Bangkalan untuk kembali ke Suramadu, sekitar satu jam perjalanan telah sampai kita di gerbang toll Suramadu, di iringi Senja yang sangat indah.


Sekitar Gerbang toll Suramadu sisi Madura.

Berhenti sejenak untuk menikmati pergantian siang ke malam, dan menandakan ekspedisi ini akan berakhir. dan banyak hal yang bisa di pelajari disini yang kemudian hari dapat berguna bagi kehidupan. Sampai disini ekspedisi kali ini, sampai jumpa di ekspedisi berikutnya......

Salam Adventurider.....