Jumat, 12 Juni 2015

Gili Labak

Lama ni gak nulis...

kali ini gue bakal nulis soal perjalanan pendek gue ke sebuah pulau kecil yang bernama Gili Labak. perjalanan ini menempuh sekitar 170km dari Suarabaya, yang gue lakukan malam hari. Jika di tempuh perjalanan darat kita melalui Suramdu untuk menyebrang ke Pulau Garam, Madura. Karena perjalanan malam hari gue disuguhkan pemandangan yang gelap, udah jelas malam hari hehehe....

Perjalanan cukup lengang hingga ke kota Sumenep sebagai tujuan menginap gue, yang pada akhirnya gue dapat hotel yang lumayan murah untuk ukuran backpacker, sekitar Rp. 85.000,-/malam. Letaknya di tengah kota Sumenep, Hotel mitraland namanya. Tepat pukul empat pagi gue terbangun, gue segera bangun dan menuju pelabuhan Kalianget untuk menyebrang ke Pulau Gili Labak. disana ada tiga pelabuhan dimana setiap pelabuhan mempunyai fungsi masing=masing untuk penyebrangan ke pulau Talango. dan disini gue menawar Perahu yang harganya Rp. 600.000,- dengan prosesi tawar menawar tentunya, dan perahu ini akan menunggu kita hingga kita puas bermain-main di pulau gili labak, dan perahu ini sanggup menanggung 8-10 penumpang, alangkah baiknya kita ambil aman 8 orang agar tidak berdesakan dan menciptakan suasana aman, karena penyebrangan membutuhkan perjalanan yang cukup lama sekitar 2 jam 30 menit.

Selama perjalanan gue melihat seperti ladang Rumput laut dan banyak jaring nelayan, suasana yang sulit kita temui di suasana perkotaan.

Sekitar Pelabuhan Kalianget.
Sudah lama menunggu dalam perahu kecil, masih belum juga keliatan pulau ini, terkadang memang membuat gue jenuh, lensa kamera mengarah tak tentu arah, dan sangat sulit juga untuk memejamkan mata sejenak.

Mendumg menggantung diantara terumbu Nelayan.

Setelah cukup lama kami sampailah ke Pulau Gili Labak, di sini masih kawasan Madura, pulau ini tidak besar hanya seluas lapangan sepak bola, di hiasi dengan Pasir putih dan lautan yang biru, serta terumbu karang yang masih alami. Tidak lama kemudian nahkoda perahu nawarin gue untuk nyewa alat snorkling yang harganya sekitar Rp. 50.000,-.

Gerbang selamat datang.
Setelah menyewa alat snorkling gue seharian main-main di pantai dan selam-selam untuk melihat habitat laut yang ada disni, sayangnya lagi-lagi gue nemuhin sampah, mulai kotak makanan dan lain-lain, gue bermain dari pagi hingga siang hari, sampai pada akhirnya nahkoda perahu menawarkan paket makan siang yang hanya Rp. 10.000 per orang, dengan menu Cumi,ikan laut dan rajungan serta menu tambahan mie instan goreng. Sungguh sangat murah meriah, beneran kelas bacpacker bro....

berangkat dengan motor yang hanya isi full sekali pulang-pergi, kita dapat alam keren dan kita dapat segala semua kebuthan pendukung yang sangat murah. Madura emang keren bro....

Hanya bisa mengapung.


Setelah itu gue pergi makan dan pulang dengan perahu yang sama, dengan perjalanan yang gak kalah lama juga sekitar 2 jam setengah, namun gue capek dan tertidur di dalam perahu hingga sampai di pelabuhan Kalianget kembali, lumayan melelahkan tapi murah dan keren, pokoknya rekomended banget bro.....

tapi tolong bagi siapapun yang telah membaca blog ini dan menuju kesana jangan tinggalkan apapun kecuali jejak kaki dan foto saja, sayang banget bro tempat bagus kalo harus di kotorin. Alam ini akan indah dengan warna-warni keanekaragaman hayati bukan warna-warni sampah, selain jelek jika diabadikan juga membuat para travellers lain gak nyaman. Ya intinya travelling bukan gaya-gayaan di instagram aja, tapi sebuah passion untuk melihat Alam dan Budaya dengan sudut pandang kamu sendiri, bukan berdasar buku loh yaa.........
ya udah sekian dulu, nantikan cerita gue soal yang dingin-dingin, tunggu yaa dan silahkan di bookmark.

okeee sampai jumpa lagi guys.................




Senin, 19 Januari 2015

Family Adventure

Pada hari itu 27 Desember 2014 secara mendadak bokap memutuskan untuk berangkat hari itu untuk planning yang sudah lama di susun, yaitu memeriahkan malam baru di pulau Bali karena bagi kami merupakan second home di kala padatnya hiruk pikuk kota Surabaya, maka malam itu kami berangkat pukul 9 malam waktu Indonesia Barat. Di awali dengan basmallah kami berangkat untuk menuju check point pertama di pembangkit Jawa-Bali yaitu Paiton Probolinggo, tapi sebelum berangkat kami telah mempersiapkan segala sesuatunya dan motor saya yang notabene tertulis di STNK hanya 135 cc namun di bebani beban yang sangat gak layak hehehe....

Tapi merupakan kebanggan tersendiri membawa rengkek atau biasa disebut barang bawaan petualang yang di tumpuk jadi satu, ataupun pake box, dimana box kiri berisi spare part dan toolkit, box kanan berisi kamera dan jeroan biar gak side A dan side B jika tidak membawa barang yg cukup hehehe.
Dan Top box berisi segala pakaian dan jaket, belum lagi jaring yang di ikat di jok belakang untuk memberi sandaran belakang untuk passangger (di Indonesia biasa disebut boncengerssss, hehehe).
kami berangkat dengan 2 Motor pabrikan India bajaj Pulsar 180 dan Motor gua yang cuman 1/8 liter lebih dikit hehehe, dan 1 mobil sedan bokap gue yang berisi taman kanak-kanak.

Terkadang untuk melakukan petualangan gak harus sendiran berkelompok dengan atas nama komunitas ataupun dengan teman, bersama keluarga gak kalah mengasyikan juga, apalagi juga di sponsori heheheh

oh iya ini sebagai gambaran motor gue.....

Belalang tempur maximum loaded.
kami sampai di paiton jam 12 secara bersamaan dari mobil maupun motor, seharusnya tim motor sampai duluan, tapi karena saat masuk paiton motor gue tiba-tiba mati, dan menunggu mesin dingin sambil ngrapetin baut kenalpot yang kendor, cukup mengganggu perjalan sih, melihat dari total perjalan ini belum sama sekali belum separuhnya. gak lama sambil menunggu mesin dingin dan menghisap sebatang rokok, bokap gua dengan kecepatan cukup tinggi melesat lewat, kami berpikir berarti gak akan lama untuk menunggu mobil bokap gua, setelah mesin agak turun suhunya dan gue rapetin baut yang kendor itu kami jalan kembali menuju puncak Paiton untuk check poin pertama perjalanan ke pulau Dewata ini. Dan saat gue melewati rumah dari sahabat gua yang biasa gua tidurin dan mintain makan (kasihan amat perjalanan gua, hehehehe) gue hanya melambaikan tangan dan gak mampir karena pikiran gue takutnya bokap gue kelamaan nunggu di puncak Paiton dan salah pilih warung hehehehe (cari warung yang jaga cantik-csntik doong hehehe).

Setelah rest cukup lama di puncak Paiton kami melanjutkan peralanan untuk langsung nyebrang ke pulau bali, sekitar pukul 2 kami lepas dari paiton, dan naik baluran pukul 4 dengan kondisi baut knalpot gua yang kendor lagi, asem tenan, dimana hutan Baluran cukup panjang dan gelap saat petang, maka gua dan adek gua yang bernama Ivan pilot Pulsar 180 memutuskan keluar dari hutan baluran dulu untuk membetulkan baut yang kendor lagi, setelah kami betulkan kami berangkat lagi, kami berhenti sekitar selama 2 batang rokok Surya, dan mobil bokap gua sudah menyalip saat hitungan mau menghisap rokok kedua.

pukul setengah 6 WIB kami sudah sampai Pelabuhan ujung timur pulau Jawa, yaitu Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. sebetulnya bersamaan menyebrangnya dengan mobil bokap gue, tapi beda Kapal, tapi entah kenapa tetep keluarnya cepetan gue, gue segera cari bengkel untuk cari baut-baut cadangan, karena Takutnya pada lepas dan gue gak tau, dan ternyata bengkel biasa yang gue temuin di daerah gilmanuk sedang tutup, sambil menunggu bokap gue gak lama kemudian ada anak NWI jakarta, yang sempet di tahan di rumah temen gua di Paiton, dan setelah bokap gue bergabung kami melanjutkan peralanan dengan 3 motor karena bergabungnya anak komunitas NWI jakarta ini untuk bergabung, beliau mau ke pulau Lombok.
Suasana menunggu setelah keluar dari pelabuhan gilimanuk
Setelah kami berjalam kembali kami berjalan santai untuk mencari tempat sarapan, namun Alam lagi tidak bersahabat, dimana saat tertentu kami di guyur hujan yang cukup lebat gak jauh kemudian kami dapet panas yang cukup menyengat, cukup menjengkelkan karena dapat menurunkan kondisi fisik kami. dan akhirnya bokap gue nemuin sebuah rumah makan untuk makan, rencana awal kami langsung ke bedugul namun karenea kondisi fisik yang terus menurun karena dari awal kurang fit dan sedikit di permainkan cuaca maka kami meutuskan untuk istirahat di Kota Tabanan, Bali untuk Istirahat di Hotel Aris, di jalanan sekitar by pass Kediri,
narsis dulu di hotel transit.
Di Hotel ini kami bener-bener istirahat, dimana setelah makan kami bener-bener tidur pulas hingga tengah malam, dan dari sini kami kondisi badan kami fit lagi, dan siap melanjutkan perjalanan kembali, tapi ini tengah malam dan gak akan melanjutkan perjalanan, maka kami memutuskan cari makan dulu dan tidur lagi hingga pagi, dan pergi ke Tanah Lot sekitar pukul 9 WITA. kami bernagkat menuju Tanah Lot, dengan perjalanan dengan pemandangan yang cukup indah hamparan sawah yang hijau dengan tersiring yang sangat rapi, dengan latar petani yang sedang bekerja di ikuti burung-burung yang terbang mengikuti ritme petani. Benar-benar pagi yang indah.
Pak tani dari Bali.
Adik-adik gue dengan senangnya berfoto ria, untuk mengambil Pose yang paling keren, nah ini gue tampilkan beberapa  foto di tanah lot yang lumayan keren.

nah di balik bokap dan nyokap gua yg sedang selfie.

All team, ini entah kemana bokap gue.
pas banget dengan hari raya kuningan dan galungan.
nah ini pas makan siang di salah satu resto di Tanah Lot.

nah bokap gue dateng.
Nah Setelah berwisata dan makan siang di area wisata Tanah Lot, kami akan menuju hotel yang sudah di boking sebelumnya, di sekitar Jalan Dewi Sri, Kuta. namun bokap gue jalan duluan, lantaran gue nunggu hujan reda, maklum rider kan kalo ujan ya gak kepanasan nah kalo panas ya enggak ke ujanan, nah bingung gak lo ? hehehe.

Setelah hujan agak reda gue dan adek gue melanjutkan perjalanan yang sekitar 25Km menuju hotel, tidak melalui jalur utama, melainkan lewat jalur yang kanan kiri jalan yang bisa dilihat cuman terasiring, ya lumayan untuk memanjakan mata. Gak sampai satu jam gue sudah sampek hotel, tapi kenapa bokap gue dan rombongan krucil belum sampai juga, ya akhirnya gue memutuskan untuk masuk hotel lebih dahulu, bukan hotel mahal dan mewah tapi cukuplah untuk istirahat yang nyaman. sambil nunggu bokap gue kami berenang di kolam renang hotel, sambil menikmati sebotol bir kami menunggu bokap gue yang tak kunjung datang, malah nyasar entah ke pantai mana lupa gue, dan setelah berenang sekitar 2 jam bokap gue dateng, langsung pasukan kecil yang ada di mobil bokap gue termasuk nyokap gue langsung ikut nyebur ke kolam, akibatnya gue dan adek gue beserta kawanya gak bisa langsung naik dan mandi, karena nemenin berenang yang baru dateng, kami berenang hingga jam 7 malam, (opo gak mengkerut hehehe.). Setelah berenang dan makan. gue di jemput Kawan pulsar dari bali untuk di ajak nongkrong di salah satu tongkrongan mereka, di sekitar perempatan Teuku Umar bali, disini banyak ketemu kawan yang ketika jambore atau istilahnya Kopdargab saja kita bertemu, kali ini kita ketemu dalam ngopi santai, sampai pada menu utama arak bali di bawa sesorang yang biasa tampil ngeband di situ. gue sebagai tamu diberikan satu gelas penuh arak bali, untuk segera di habiskan, karena adab orang jawa yang selalu sungkan, maka gue tenggak aja tuh satu gelas bir penuh dengan arak bali.

setelah aktifitas semalam, maka baliklah gue ke hotel, paginya setelah gue bangun kami bergegas untk ke pantai Pandawa untuk berfoto ria saja, setelah puas bermain di pantai Pandawa, kami lantas geser ke GWK (Garuda Wisnu Kencana), untuk melihat budaya bali dari dekat, waktu itu tepat pada pementasan tarian-tarian bali, mulai dari Tari Pendhet hingga Tari Barong.

Jepretan langsung dari kameraku.

Nah fokus semua kan.


Gimana gak fokus yang nari cantik begini.

Tarian paling jenaka.
Setelah puas berfoto dan mengenal budaya Bali lebih dekat, kami berfoto dan makan siang di Jendela Resto Bali, untuk bisa melihat Pulau Dewata dari ketinggian dan mengenyangkan perut tentunya.


Makan Siang.
Setelah Makan kami balik ke hotel dan berenang kembali, sambil menikmati sepuluh botol bir sambil menunggu kawan-kawan gue yang ada di Bali datang untuk sekedar ngopi-ngopi atau ngarak hehehe.
Setelah kawanku datang gue langsung menuju warung mertua (cuman nama), Setelah itu sambil ngopi kawan ku yg satu membawa arak lagi, sehingga kayaknya hari ini minum lagi, tapi cuman sebotol saja. Pada akhirnya kami pulang jam 3 pagi sampek hotel, kali ini kami gak kemana-mana hanya tidur saja, tapi bokap sama nyokap gue pergi ke Pantai Kuta, dan siang hari kawanku se-komunitas datang untuk akan berpetualang menuju alam Bali yang lebih dalam, beliau menjemputku untuk ke Gianyar, yaitu salah satu rumah kawan se-komunitas untuk makan siang, dan mendengarkan cerita budaya luhur Bali. Setelah puas bercerita kamipun balik ke hotel masing-masing, untuk mempersiapkan tahun baru 2015 di pantai kuta, setelah mandi kamipun langsung menuju Kuta dengan kendaraan khas semacam bemo yang di modifikasi menjadi agak terbuka, yang biasanya ini kendaraan untuk ke Kuta dari central park. Setelah samapi Kuta kita makan malam, dan gak lama keudian kawan kampus aku datang lagi untuk menikmati keramaian yang sedikit menjengkelkan di Kuta, Setelah waktu menunjukan 00.00 Wita. kembang apipun bergemuruh di temani gelayut air hujan, yang kadang gerimis kadang juga agak deras, setelah itu kamipun berjalan kaki menuju hotel yang jaraknya lumayan jauh juga, setelah ngbrol sedikit akhirnya kamipun istirahat karena esok harus kembali ke Surabaya. dan pukul 12 siang waktu Wita kami siap untuk meluncur kembali ke surabaya, dan akhirnya Pukul 1pagi waktu indonesia bagian barat kamipun sampai di rumah masing-masing. 

kali ini guerita sedikit hedon, ya maklum bos besar ikut dalam petualangan ini. yang biasanya menggambarkan ke survive-an gue, kali ini menggambarkan betapa enaknya petualangan ini. 
Oke salam adventure, dan sampai jumpa di petualangan gua selajutnya. see you.....