kali ini gue bakal nulis soal perjalanan pendek gue ke sebuah pulau kecil yang bernama Gili Labak. perjalanan ini menempuh sekitar 170km dari Suarabaya, yang gue lakukan malam hari. Jika di tempuh perjalanan darat kita melalui Suramdu untuk menyebrang ke Pulau Garam, Madura. Karena perjalanan malam hari gue disuguhkan pemandangan yang gelap, udah jelas malam hari hehehe....
Perjalanan cukup lengang hingga ke kota Sumenep sebagai tujuan menginap gue, yang pada akhirnya gue dapat hotel yang lumayan murah untuk ukuran backpacker, sekitar Rp. 85.000,-/malam. Letaknya di tengah kota Sumenep, Hotel mitraland namanya. Tepat pukul empat pagi gue terbangun, gue segera bangun dan menuju pelabuhan Kalianget untuk menyebrang ke Pulau Gili Labak. disana ada tiga pelabuhan dimana setiap pelabuhan mempunyai fungsi masing=masing untuk penyebrangan ke pulau Talango. dan disini gue menawar Perahu yang harganya Rp. 600.000,- dengan prosesi tawar menawar tentunya, dan perahu ini akan menunggu kita hingga kita puas bermain-main di pulau gili labak, dan perahu ini sanggup menanggung 8-10 penumpang, alangkah baiknya kita ambil aman 8 orang agar tidak berdesakan dan menciptakan suasana aman, karena penyebrangan membutuhkan perjalanan yang cukup lama sekitar 2 jam 30 menit.
Selama perjalanan gue melihat seperti ladang Rumput laut dan banyak jaring nelayan, suasana yang sulit kita temui di suasana perkotaan.
Sekitar Pelabuhan Kalianget. |
Mendumg menggantung diantara terumbu Nelayan. |
Setelah cukup lama kami sampailah ke Pulau Gili Labak, di sini masih kawasan Madura, pulau ini tidak besar hanya seluas lapangan sepak bola, di hiasi dengan Pasir putih dan lautan yang biru, serta terumbu karang yang masih alami. Tidak lama kemudian nahkoda perahu nawarin gue untuk nyewa alat snorkling yang harganya sekitar Rp. 50.000,-.
Gerbang selamat datang. |
berangkat dengan motor yang hanya isi full sekali pulang-pergi, kita dapat alam keren dan kita dapat segala semua kebuthan pendukung yang sangat murah. Madura emang keren bro....
Hanya bisa mengapung. |
Setelah itu gue pergi makan dan pulang dengan perahu yang sama, dengan perjalanan yang gak kalah lama juga sekitar 2 jam setengah, namun gue capek dan tertidur di dalam perahu hingga sampai di pelabuhan Kalianget kembali, lumayan melelahkan tapi murah dan keren, pokoknya rekomended banget bro.....
tapi tolong bagi siapapun yang telah membaca blog ini dan menuju kesana jangan tinggalkan apapun kecuali jejak kaki dan foto saja, sayang banget bro tempat bagus kalo harus di kotorin. Alam ini akan indah dengan warna-warni keanekaragaman hayati bukan warna-warni sampah, selain jelek jika diabadikan juga membuat para travellers lain gak nyaman. Ya intinya travelling bukan gaya-gayaan di instagram aja, tapi sebuah passion untuk melihat Alam dan Budaya dengan sudut pandang kamu sendiri, bukan berdasar buku loh yaa.........
ya udah sekian dulu, nantikan cerita gue soal yang dingin-dingin, tunggu yaa dan silahkan di bookmark.
okeee sampai jumpa lagi guys.................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar